periodisasi sastra indonesia

Sejarah sastra membicarakan pertumbuhan dan perkembangan sastra, hasil karya sastra serta corak-coraknya. Hal ini sangat penting untuk menentukan dasar-dasar penggolongan karya sastra dan penciptaanya, baik menurut bentuk maupun jamannya.
Sejarah sastra Indonesia dimulai pada abad ke-20 yang diwakili karya pengarang-pengarang Balai Pustaka. Dengan demikian, karya sastra yang dihasilkan sebelum abad 20 digolongkan ke dalam sastra Melayu.
Mengapa setelah angkatan ’45, muncul angkatan ’66 ? Pada era 50-an, beberapa penulis di Indonesia mengalami kegelisahan dalam karya-karyanya. Tulisan mereka mengalami krisis, dikarenakan hanya berupa tulisan-tulisan kecil yang berlingkar sekitar fsikologisme perseorangan semata. Aktivitas sastra hanya dalam majalah-majalah saja, karena sifanya majalah maka yang mendapat tempat yaitu yang berupa cerpen, sajak, dan karangan lain yang tidak begitu panjang sehingga munculah istilah ”sastra majalah”.
Berbeda dengan para pengarang pujangga baru dan angkatan 45, para pengarang periode 50 ini lebih menitik beratkan pada penciptaan. Hal tersebut berhubungan kurangnya pengetahuan mereka pada saat itu. Baru kemudian setelah berkesempatan menambah pengetahuan, mereka merumuskan cita-cita dan kehadirannya pada periode 60-an. Sehingga, angka ”50-an” terlewatkan dalam perkembangan sejarah sastra Indonesia.
untuk lebih jelasnya bisa di pelajari di file PPT berikut < DOWNLOAD > semoga berguna.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar